DuniaDiet.com – Telur rebus merupakan salah satu menu sehat yang dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin sebagai sumber protein hewani. Namun, kini telur rebus juga telah dimasukkan dalam metode diet. Pada metode tersebut, telur rebus dijadikan sebagai sumber utama protein. Menurut American Heart Association, mengonsumsi satu butir telur per hari dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat karena kandungan protein yang tinggi di dalamnya.
Dalam satu butir telur rebus berukuran besar mengandung 78 kalori, 6 gram protein, 5 gram lemak, 0,6 gram karbohidrat, dan 0 gram serat. “Telur mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh serta nutrisi penting seperti vitamin D dan kolin,” ujar Amy Shapiro, RD, pendiri dan direktur Real Nutrition di New York City, seperti dilansir dari laman Everyday Health, Sabtu (24/8/2024).
Diet telur rebus diyakini dapat membantu menurunkan berat badan secara cepat, terutama jika dilakukan bersamaan dengan olahraga yang teratur. Selain itu, metode diet ini juga dikaitkan dengan penurunan risiko terkena obesitas dan penyakit kronis karena mengutamakan asupan rendah karbohidrat dan lemak.
Dalam diet telur rebus, Anda diharuskan untuk mengonsumsi telur rebus pada setiap waktu makan dan menambahkan asupan serat. Anda juga harus menghindari makanan tinggi karbohidrat atau gula, makanan berlemak, dan makanan olahan.
Untuk dapat berhasil menjalankan metode diet ini, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan. Pertama, Anda harus memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, seperti telur rebus tanpa bagian kuningnya, daging tanpa lemak dan kulit, serta sayuran dan buah rendah karbohidrat. Kedua, hindari mengonsumsi camilan di antara waktu makan. Dan ketiga, perhatikan pantangan yang meliputi makanan tinggi karbohidrat seperti nasi, pasta, roti, serta susu dan turunannya.
Namun, perlu diingat bahwa diet telur rebus termasuk metode diet yang cukup ketat dalam hal pemilihan makanan. Hal ini dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi jika dilakukan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter gizi sebelum memulai metode diet ini.