DuniaDiet.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengambil langkah cepat terkait kasus bunuh diri seorang dokter muda yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Dokter tersebut diduga bunuh diri akibat mengalami perundungan saat menjalani PPDS Anestesi di RS Kariadi.
Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan petunjuk bahwa korban mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat penenang. Hal ini menambah dugaan bahwa korban memang mengalami tekanan yang berat.
Langkah Kemenkes Tangani Kasus Kematian Dokter PPDS Undip
1. Investigasi Cepat
Kemenkes telah melakukan investigasi terhadap kasus ini, termasuk turun ke RS Kariadi untuk mencari tahu pemicu bunuh diri tersebut. Tim Itjen Kemenkes juga sedang menginvestigasi kegiatan korban selama menempuh PPDS di RS Kariadi.
2. Pembinaan dan Pengawasan yang Tegas
Kemenkes menegaskan bahwa pembinaan dan pengawasan PPDS ada pada Pendidikan Dokter Spesialis FK Undip, bukan di RS Kariadi. Namun, Kemenkes tetap bertanggung jawab karena korban menempuh pendidikan di lingkungan RS Kariadi sebagai UPT Kemenkes.
3. Pastikan Ada Unsur Bullying
Kemenkes akan memastikan apakah ada atau tidaknya unsur bullying yang menimpa korban. Hasil investigasi diharapkan akan segera keluar dalam waktu dekat.
4. Koordinasi dengan Mendikbudristek
Kemenkes sudah berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek) serta Dekan FK Undip untuk melakukan investigasi lebih lanjut.
5. Hentikan Kegiatan PPDS Anastesi Undip
Kemenkes telah menghentikan sementara kegiatan PPDS Anastesi Undip di RS Kariadi agar investigasi dapat dilakukan dengan baik.