Duniadiet.com – JAKARTA – Indonesia terkenal dengan resep perawatan tradisional yang diwariskan secara turun temurun. Bahkan di tempat sedang berkembangnya obat-obat modern, masih berbagai rakyat yang tersebut lebih lanjut memilih menggunakan obat tradisional untuk mengatasi permasalahan kebugaran sehari-hari.
Tak semata-mata penyakit ringan, tak sedikit dari merek yang dimaksud memilih mengatasi penyakit berat hingga kronis menggunakan obat tradisional. Salah satunya adalah penyakit HIV/AIDS.
Lantas, apakah HIV/AIDS sanggup diatasi dengan obat tradisional?
Hematologi-Onkologi Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD menegaskan, penyakit HIV/AIDS tiada dapat disembuhkan dengan obat tradisional. Salah satu obat yang dimaksud harus dikonsumsi oleh pasien HIV/AIDS adalah antiretroviral (ARV).
“Tanpa mengonsumsi ARV, semua orang yang mana terinfeksi HIV, lambat atau cepat akan memburuk kesehatannya lalu meninggal,” ujar Prof Zubairi, dikutipkan dari akun X @profesorzubairi, Hari Sabtu (12/10/2024).
ARV merupakan terapi yang mana dianjurkan oleh dokter. Terapi ini terdiri dari kombinasi obat antiviral untuk infeksi HIV. Pengobatan dengan obat ARV dianjurkan untuk semua orang dengan HIV/AIDS (ODHA), terlepas dari seberapa lama terinfeksi atau seberapa sehat kondisinya.
“Artinya khasiat ARV jelas sekali, dapat menyelamatkan nyawa, memperbaiki kualitas hidup, namun memang sebenarnya ada efek sampingnya, yang dimaksud sanggup diobati lalu bisa jadi diantisipasi,” jelasnya.
Mengenai obat tradisional, beras kencur, kunyit, cabe puyang, daun pepaya, jahe, semuanya memang benar baik untuk menjaga kondisi tubuh juga terbukti aman setelahnya beratus-ratus tahun dipakai oleh nenek moyang kita. Namun, sikap obat tradisional itu adalah penyembuhan tambahan (suportif), bukanlah untuk mengobati lalu membunuh virus HIV. Artinya, ARV wajib dikonsumsi jangka panjang, boleh ditambah obat tradisional, beras kencur misalnya.
“Prinsipnya ARV harus terus dilanjutkan. Buah-buahan serta sayur juga perlu setiap hari dimakan untuk menjaga kesehatan. Buah dapat sebagai tomat, mangga, pisang, pepaya, jambu, atau buah merah. Semua sejenis baiknya untuk kemampuan fisik tubuh kita,” papar Prof. Zubairi.
“Demikian pula sayur, boleh kacang panjang, bayam, kangkung, labu siam, wortel, daun singkong atau yang mana lain,” tutup Prof. Zubairi.