Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the apt domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Susu Ikan Disorot sebagai Pengganti Susu Sapi dalam Program Makan Gratis, Menimbulkan Pro dan Kontra di Masyarakat
Majalah Dunia Diet & Berita Kesehatan
Berita  

Susu Ikan Disorot sebagai Pengganti Susu Sapi dalam Program Makan Gratis, Menimbulkan Pro dan Kontra di Masyarakat

Susu Ikan Jadi Alternatif Susu Sapi di Program Makan Gratis, Bikin Heboh Warga

DuniaDiet.com – Susu ikan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat belakangan ini. Terutama setelah susu ikan dijadikan sebagai pilihan dalam program penyediaan makan siang gratis oleh Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, ada yang menyebutkan bahwa susu ikan bisa menjadi alternatif pengganti susu sapi. Namun, apakah benar susu ikan bisa menggantikan susu sapi?

Produk inovasi anak bangsa ini pertama kali diperkenalkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Kementerian Koperasi dan UKM. Namun, menurut konsultan dan ahli gizi Dr. Rita Ramayulis, susu ikan tidak bisa disamakan dengan susu sapi karena keduanya memiliki kandungan dan gizi yang berbeda. Meskipun demikian, susu ikan dapat dibuat menyerupai susu sapi melalui proses industri tertentu.

Dr. Rita menegaskan bahwa pemerintah seharusnya tidak perlu berusaha membuat susu ikan menyerupai susu sapi. Pasalnya, dalam makanan bergizi, susu bukanlah prioritas utama. Yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang dari berbagai jenis makanan, bukan hanya dari susu.

Menurut Dr. Rita, pemerintah sebaiknya menyelaraskan pemberian susu ikan dengan edukasi mengenai pentingnya mengonsumsi pangan lokal yang tidak melalui proses pengolahan industri. Sehingga, jika terjadi kekurangan susu, pangan lokal dapat menjadi alternatif yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi.

“Penggantian susu sapi dengan susu ikan tidak tepat. Namun, jika disebut sebagai minuman bergizi untuk melengkapi makanan bergizi, itu masih dapat diterima,” ujar Dr. Rita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *