Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Cacar Api, Ancaman yang Tak Boleh Dianggap Remeh
Majalah Dunia Diet & Berita Kesehatan
Berita  

Cacar Api, Ancaman yang Tak Boleh Dianggap Remeh

Cacar Api, Ancaman Serius yang Tak Boleh Diabaikan

DuniaDiet.com – Jakarta, Virus cacar air yang menyerang saat masa kanak-kanak dapat berubah menjadi cacar api atau herpes zoster ketika daya tahan tubuh menurun di masa dewasa. Cacar api atau herpes zoster adalah ruam yang menyakitkan akibat reaktivasi virus varisela zoster, yang juga menjadi penyebab cacar air. Virus ini dorman di dalam tubuh setelah terinfeksi cacar air dan dapat menyebabkan rasa nyeri yang hebat seperti terbakar atau tersengat listrik, berbeda dengan cacar air yang hanya menimbulkan ruam biasa.

Cacar api paling sering diderita oleh individu berusia di atas 50 tahun, dimana lebih dari 90% dari mereka memiliki virus yang dapat menyebabkan penyakit ini. Semua orang berisiko menderita cacar api sepanjang hidup, dan gejala awalnya dapat berupa rasa kesemutan atau nyeri di area kulit, sakit kepala, atau merasa tidak enak badan. Biasanya, ruam melepuh akan muncul beberapa hari kemudian hanya di satu sisi tubuh.

Melihat hal ini, Satuan Tugas Imunisasi Dewasa yang bekerja sama dengan berbagai perhimpunan dokter spesialis, menekankan pentingnya edukasi mengenai vaksinasi cacar api atau herpes zoster bagi masyarakat. Terutama bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas dan memiliki masalah kekebalan tubuh akibat penyakit seperti kanker, diabetes, atau jantung.

“Pada usia 18 tahun ke atas, vaksin cacar api ini direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses situs web Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),” ungkap Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, dalam konferensi pers di Jakarta pada Minggu (25/8/2024).

dr. Soekamto Koesnoe Sp.PD-KAI menegaskan bahwa vaksin herpes zoster (cacar api) aman untuk orang dengan daya tahan tubuh rendah dan tidak menyebabkan sakit. “Karena ini bukan vaksin hidup, kelebihannya adalah vaksin rekombinan yang aman untuk diberikan kepada kelompok dengan daya tahan tubuh yang menurun,” jelas Soekamto.

Ia juga menambahkan bahwa efektivitas vaksin herpes zoster sudah tidak diragukan lagi dan dapat diberikan kepada seseorang yang memiliki riwayat penyakit. “Pada pasien dengan penyakit kardiovaskular, vaksin herpes zoster dapat menurunkan risiko infark miokard atau kerusakan otot jantung akibat penyakit koroner, serta menurunkan angka kematian dalam 3 tahun,” tambah Soekamto.

Vaksin herpes zoster juga memiliki efikasi lebih dari 90 persen pada lansia yang berusia 50 tahun ke atas, meskipun daya tahan tubuh mereka telah menurun. Efeknya dapat bertahan hingga 10 tahun setelah divaksin dan dapat mengurangi rasa nyeri akibat herpes zoster serta meningkatkan kualitas hidup pasien.

Soekamto menekankan pentingnya edukasi tentang vaksin herpes zoster agar kualitas hidup pasien semakin baik dan tidak menimbulkan depresi akibat beban sakit yang ditimbulkan oleh cacar api.

Per Juli 2024, jadwal imunisasi dewasa telah diperbarui dengan menambahkan vaksin untuk cacar api sebagai salah satu rekomendasi dari Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *