Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the apt domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Cara Tepat bagi Orang Tua Mengatur Kadar Gula di Tubuh Anak
Majalah Dunia Diet & Berita Kesehatan
Berita  

Cara Tepat bagi Orang Tua Mengatur Kadar Gula di Tubuh Anak

Cara Tepat bagi Orang Tua Mengatur Kadar Gula pada Tubuh Anak

Duniadiet.com – Anak gemar konsumsi makanan manis? Hai, hai Happy Health! Anak-anak umumnya sangat suka dengan makanan manis. Terlebih lagi, makanan manis sekarang makin beragam jenisnya. Seperti ice cream, coklat, permen, cookies, juga masih banyak lagi. Tapi apakah mengonsumsi makanan yang disebutkan secara berlebih adalah hal yang digunakan bagus untuk kesehatan? Bagaimana cara kita sebagai orang tua mengatur pola makan anak agar kadar gula di tubuh tetap saja terjaga?

Di artikel ini, kita akan mengupas bersama-sama tips and trick menjaga pola makan juga pola hidup anak masih terjaga dengan mengonsumsi gula yang digunakan miliki Angka Glikemik rendah. Bersama Agatha Suci, Jeffry, Mikayla yang digunakan berprofesi sebagai influencer kemudian nutritionist, dan juga dr. Ria Yoanita Sp.A Dokter Spesialis Anak akan berbagi pengalaman dan juga pengetahuan untuk kita di memilih makanan sehat untuk tubuh anak.

Tips Mikayla Mengatur Kadar Gula di Tubuh
Mikayla sebagai influencer juga ahli gizi, seringkali memposting tentang gizi di dalam sosial medianya. Mikayla sempat memposting cuitan yang digunakan isinya mengenai temannya yang dimaksud sejumlah terkena penyakit diabetes mellitus padahal masih berumur 24 sampai 27 tahun, tiga pada antaranya bukanlah genetik melainkan pola hidup. Bagi Mikayla tentunya hal yang disebutkan sangat disayangkan.

Mikayla si ahli gizi yang termasuk pada Gen Z berpendapat, dibandingkan menyalahkan orang lain, kita harus lebih tinggi aware serta mengontrol diri sendiri terhadap makanan yang tersebut kita konsumsi. Mikayla mengaku ia pun ada rasa penasaran terhadap makanan-makanan manis apalagi yang dimaksud sedang viral, tetapi akibat sudah ada tahu dampak jauhnya yaitu salah satunya diabetes, ia tambahan memilih untuk aware sebab ia paham jikalau sudah ada terkena penyakit yang disebutkan akan tambahan susah untuk sembuh.

Mikayla mengungkapkan jenis-jenis gula akan berpengaruh di tubuh kita. Seperti contohnya gula pasir, gula alkohol penting untuk diketahui oleh sebab itu jenis gula yang disebutkan akan sangat berpengaruh untuk tubuh kita. Selain gula reguler tadi, ada pula jenis lain dari gula yaitu Gula Ramah. Contohnya gula lontar, gula kelapa, dan juga gula aren.

Urutan Zat yang tersebut Keluar dari Lambung
Happy Health, tahukah kamu jikalau zat di tubuh kita ada urutannya ketika pergi dari dari lambung? Zat yang mana pertama pergi dari dari lambung adalah karbohidrat. Jadi ketika kita makan makanan yang digunakan mengandung karbohidrat, tubuh kita akan tambahan cepat lapar lagi. Oleh oleh sebab itu itu, jikalau kita mengonsumsi makanan berkarbohidrat harus dibarengi zat lain seperti serat juga protein.

Makanan seperti Apa yang tersebut Sebenarnya Harus Kita Beri pada Anak?
Di Indonesia sendiri sedang heboh mengenai permasalahan malnutrisi stunting. Dr. Ria Yoanita mengatakan, dokter anak di dalam Indonesia sedang bekerja keras untuk memberantas stunting sehingga persentasenya berkurang hingga 14%. Jika sudah ada stunting, tinggi badannya pendek, berat badannya kurang, maka IQ-nya akan berkurang sekitar 25 sampai 30 poin dibandingkan anak yang tidak ada mengalami stunting. Terlebih lagi jikalau kejadiannya dalam 1000 hari pertama keberadaan di dalam umur 0 sampai 2 tahun yang dimaksud merupakan Golden Period individu anak akibat ukuran otak anak bertumbuh 80% volumenya dalam 2 tahun tersebut. Sisanya 20% sampai umur 5 tahun dan juga anak mengakibatkan hal yang disebutkan hingga dewasa. Jadi, kita sebagai orang tua harus memperhatikannya dari umur 0 sampai 2 tahun.

Menurut dr. Ria Yoanita, nutrisi yang dimaksud kita berikan pada anak harus seimbang, baik makro alias karbohidrat, protein hewani, lalu lemak. Yang harus digaris bawahi menurut dr. Ria Yoanita, nutrisi yang disebutkan tak boleh berlebihan tetapi tak boleh juga kekurangan.

Karbohidrat sendiri tak cuma nasi, tetapi juga kentang ataupun ubi. Data mengenai pengganti nasi sendiri dapat kalian temukan dengan mudah pada Google juga mencari nilai gizi dalam website Kemenkes. Jadi, kita akan tahu misalnya untuk mengganti nilai gizi semangkuk nasi putih.

Mengganti Gula Reguler dengan Gula Ramah
Selain memenuhi zat-zat di area atas, yang dimaksud tidaklah kalah penting adalah mengganti gula reguler dengan Gula Ramah yang tersebut tentunya miliki Ukuran Glikemik rendah. Kenapa harus mengganti gula reguler dengan Gula Ramah? Karena jikalau anak terlalu banyak mengonsumsi gula reguler yang dimaksud mempunyai Ukuran Glikemik tinggi, salah satunya akan berdampak pada kondisi tubuh gigi anak yang dimaksud menghitam serta keropos atau yang mana biasa disebut karies gigi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *