Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Cegah Kasus Stunting, FKI Berikan 7 Rekomendasi Kajian Ilmiah
Majalah Dunia Diet & Berita Kesehatan
Berita  

Cegah Kasus Stunting, FKI Berikan 7 Rekomendasi Kajian Ilmiah

Cegah Kasus Stunting, FKI Berikan 7 Rekomendasi Kajian Ilmiah

Duniadiet.com – JAKARTA – Sebuah kajian mengungkapkan bahwa sanitasi yang dimaksud layak serta akses terhadap air bersih menjadi faktor inti di pencegahan stunting pada anak-anak. Temuan ini diperoleh lewat kajian ilmiah Fokus Kesejahteraan Indonesia (FKI) yang tersebut bertajuk “Memahami Stunting dari Inti”.

Dalam sebuah studi komprehensif yang digunakan dijalankan oleh peneliti kedokteran komunitas di tempat FKI, terlihat jelas bahwa tempat dengan akses terbatas terhadap air bersih lalu sarana sanitasi mempunyai tingkat stunting yang dimaksud lebih besar tinggi dibandingkan dengan wilayah yang digunakan miliki akses sanitasi yang mana baik.

Alhasil tingginya tindakan hukum stunting yang dimaksud menjadi perhatian Direktur Eksekutif Fokus Kesejahteraan Indonesia (FKI) yang tersebut juga mantan Menteri Bidang Kesehatan Nila F. Moeloek. Nila mengungkapkan bahwa persoalan hukum stunting pada Indonesia erat kaitannya dengan urusan sanitasi dan juga akses air bersih.

Dia menegaskan bahwa dua urusan yang dimaksud menjadi faktor penting pada menjaga dari stunting. Hasil kajian dari FKI menyebutkan dua tema besar. Pertama adalah mengurangi anemia kurang zat besi, sangat efektif menjaga dari stunting. Sehingga bagi perempuan, khususnya ibu hamil, asupan zat besi harus mencukupi. Jika diperlukan sebaiknya memeriksakan kondisi tubuh dahulu. Sebelum menyatakan siap untuk hamil.

Poin kajian FKI yang tersebut kedua adalah keluarga risiko stunting terkonsentrasi di area tempat 3T. Kondisi ini terkait dengan sanitasi serta akses air bersih. Keluarga yang tersebut mengalami persoalan sanitasi dan juga akses air bersih, rawan mengalami infeksi atau gangguan kebugaran lainnya. Akibatnya risiko stunting sangat tinggi.

“Kajian FKI ini menemukan bahwa pencegahan stunting memang sebenarnya bukan bisa jadi cuma fokus pada intervensi gizi semata namun ada faktor lain yang menyertainya,” kata Nila.

Tetapi pada jangka panjang juga perlu mengawal kondisi tubuh sanitasi lingkungan serta akses terhadap air bersih. Nila mengatakan, sanitasi yang dimaksud buruk menyebabkan anak-anak tambahan rentan terhadap infeksi. “Seperti diare. Yang mengganggu penyerapan nutrisi lalu memperparah kondisi malnutrisi,” paparnya.

Untuk itu Nila menegaskan bahwa akses air bersih dan juga sanitasi yang digunakan bagus, sangat penting untuk meyakinkan anak-anak Indonesia berkembang sehat dan juga terbebas dari stunting.

Dia lantas menjelaskan tujuh rekomendasi FKI untuk pencegahan stunting jangka panjang. Yaitu perawatan continuum care, komitmen kepemimpinan pemerintah daerah, juga intervensi serta pencegahan dari hulu berbasis keluarga. Khususnya adalah menjaga dari persoalan hukum anemia pada ibu-ibu. Rekomendasi yang tersebut keempat adalah integrasi pelayanan serta edukasi hingga tingkat kecamatan.

Berikutnya adalah instansi lintas sektor memasukkan aspek layanan sanitasi kemudian air bersih. Kemudian tata kelola kolaboratif antara posyandu, puskesmas, kemudian PKK. Rekomendasi yang dimaksud terakhir adalah edukasi pangans ehat lalu gizi seimbang dioptimalkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *