DuniaDiet.com – Kasus perundungan di lingkungan program pendidikan dokter spesialis (PPDS) atau dokter residen terus mendapat sorotan. Pasalnya, ada beberapa kasus bullying yang terjadi. Tahun lalu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) melaporkan ada 44 kasus bullying yang terjadi di lingkungan rumah sakit yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan. Terbaru, kasus dokter muda yang mengakhiri hidupnya setelah diduga menjadi korban bullying oleh dokter senior menjadi perhatian publik. Kasus ini hanya salah satu dari banyak kasus perundungan yang terjadi di dunia kedokteran.
DuniaDiet.com – Salah satu kasus perundungan yang terjadi di dunia kedokteran adalah kasus dokter muda dari RSUD Kardinah Tegal yang diduga meninggal karena bunuh diri akibat tak kuat menjadi korban perundungan selama mengikuti PPDS di Universitas Diponegoro (Undip). Korban, dr. Aulia Risma Lestari (30) mengikuti program pendidikan dokter spesialis anestesi di Undip.
DuniaDiet.com – Kasus bullying juga pernah terjadi di RS Adam Malik, yang diketahui berasal dari salah satu dokter yang mengalami stres akibat beban kerja yang tinggi. Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa dokter tersebut merupakan peserta didik dokter spesialis yang mengalami stres karena perlakuan dan jam kerja yang tidak wajar.
DuniaDiet.com – Kasus perundungan di dunia kedokteran bermacam-macam jenisnya. Salah satunya adalah dokter residen yang dijadikan sebagai pembantu atau asisten dokter senior, bukan untuk tugas pendidikan tetapi untuk mengurus tugas rumah tangga. Ada juga kasus di mana dokter residen diminta membelikan makanan untuk dokter senior, padahal makanan tersebut sebenarnya telah disediakan oleh rumah sakit. Selain itu, ada juga kasus di mana dokter residen diminta membantu mengerjakan tugas dokter senior seperti menulis jurnal ilmiah dan membuat penelitian. Bahkan, ada juga kasus di mana dokter residen dipalak hingga puluhan juta rupiah untuk keperluan pribadi dokter senior.