Duniadiet.com – JAKARTA – Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang tersebut berfungsi memproduksi hormon-hormon yang dimaksud berperan di mengontrol proses metabolisme tubuh seperti, antara lain mengatur suhu tubuh, mengontrol penyerapan nutrisi kemudian pengaplikasian energi, mengatur reproduksi, mengoptimalkan perkembangan otak serta sistem saraf, mengatur tekanan darah kemudian denyut jantung.
Masalah tiroid dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu, inovasi ukuran atau bentuk tiroid yang dimaksud biasa dikenal dengan gondok, gangguan fungsi hormon tiroid atau kombinasi dari gangguan bentuk lalu gangguan fungsi hormon tiroid. Perubahan ukuran tiroid yang digunakan kerap dikenal sebagai gondok dibagi menjadi dua yaitu benjolan jinak kemudian ganas. Sedangkan gangguan fungsi hormon dibagi menjadi hipertiroid (kelebihan hormon) lalu hipotiroid (kekurangan hormon).
Gejala Hipertiroid meliputi:
1. Gemetar, gelisah, mata melotot
2. Penurunan berat badan walaupun sejumlah makan
3. Gangguan tidur, rasa lelah, jantung berdebar-debar
4. Intoleransi panas, diare, lalu gangguan menstruasi
5. Otot lemah, rasa cemas, nadi cepat, kelenjar gondok membesar
Gejala Hipotiroid meliputi:
1. Mudah lelah, peningkatan berat badan, pelupa
2. Sulit berkonsentrasi, rambut rontok, dermis kering
3. Intoleransi dingin, steroid tinggi, mata sembab
4. Denyut jantung melemah, kata-kata parau, siklus menstruasi bukan teratur
Gangguan kelenjar tiroid ini kerap kali diabaikan. Padahal, apabila bukan terdeteksi lalu ditangani sejak dini, kelainan tiroid dapat menurunkan produktivitas juga kualitas hidup. Oleh karenanya, penting bagi rakyat untuk melakukan deteksi dini dan juga mendapatkan penanganan yang tepat terhadap hambatan tiroid.
Menurut dr. Rochsismandoko, Sp.PD, KEMD, FINASIM, FACE, dokter spesialis penyakit pada yang tersebut mendalami sub spesialisasi endokrin serta penyakit metabolik dari Bethsaida Hospital, “Penting untuk warga memahami bahwa gangguan tiroid banyak kali tidak ada menunjukkan gejala khusus, sehingga pemeriksaan kemudian deteksi dini menjadi sangat krusial. Dengan penanganan yang dimaksud tepat, pasien dapat terhindar dari komplikasi kritis yang mana menurunkan produktivitas dan juga kualitas hidup.”
Endocrine, Metabolic & Thyroid Center
Bethsaida Hospital yang dimaksud telah terjadi miliki layanan Endocrine, Metabolic & Thyroid Center yang digunakan salah satu pelayanannya memberikan perhatian khusus terhadap penyakit tiroid ini. Mulai dari penegakan diagnosa, terapi khusus, hingga penanganan secara komprehensif. Tidak sedikit diantara publik yang tersebut menghindari rumah sakit untuk penanganan benjolan tiroid. Hal ini disebabkan oleh pemahaman bahwa benjolan tiroid harus dioperasi kemudian kemudian dihadiri oleh oleh konsumsi obat seumur hidup.
Akan tetapi bersatu dr. Rochsismandoko, Sp.PD, KEMD, FINASIM, FACE sebagai dokter spesialis penyakit pada yang mendalami sub spesialisasi endokrin dan juga penyakit metabolik dari Bethsaida Hospital mengungkapkan bahwa sekarang untuk pembesaran kelenjar tiroid jinak bisa jadi diadakan tindakan minimal invasif yang mana tanpa operasi. Tindakan ini disebut juga sebagai Radio Frequency Ablation pada mana metode ini digunakan untuk memperkecil ukuran sampai menghilangkan tonjolan (nodul) tiroid.