Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the apt domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
GEA Medical dan juga Mandaya Royal Hospital edukasi kemampuan fisik mandiri
Majalah Dunia Diet & Berita Kesehatan
Diet  

GEA Medical dan juga Mandaya Royal Hospital edukasi kemampuan fisik mandiri

GEA Medical juga juga Mandaya Royal Hospital edukasi kemampuan fisik mandiri

Duniadiet.com – Ibukota – Distributor peralatan medis GEA Medical berkolaborasi dengan Mandaya Royal Hospital meluncurkan kampanye edukasi kondisi tubuh secara mandiri untuk menghindari penyakit.

Presiden Direktur Mandaya Hospital, Dr. Ben pada siaran pers yang dimaksud diterima dalam Jakarta, Hari Jumat menyampaikan bahwa kampanye ini bertujuan memberi edukasi untuk rakyat agar lebih banyak peduli terhadap kesehatan.

"Edukasi dengan cara melakukan pengecekan kebugaran secara mandiri guna menghindari penyakit sejak dini,” kata Dr. Ben.

Dengan mengusung teman "Langkah Kecil Menuju Seimbang Bersama", GEA Medical kemudian Mandaya Royal Hospital mengadakan pemeriksaan kondisi tubuh gratis sekaligus edukasi tata cara pengecekan kesehatan.

Adapun pemeriksaan ini akan ditujukan bagi karyawan perusahaan yang dimaksud berlokasi dalam sekitar Jakarta.

Dr. Ben juga meminta publik meningkatkan kewaspadaan terhadap hiperglikemia yang sanggup mengakibatkan komplikasi.

Menurut dia, penyakit gagal ginjal, kardiovaskular, permasalahan gigi kemudian mulut, stroke, pembuluh darah pecah ke otak, merupakan beberapa komplikasi yang digunakan mungkin saja terjadi akibat diabetes.

Kadar gula darah yang tinggi pada tubuh akibat adanya kegagalan atau kekurangan hormon insulin akan memunculkan sederet penyakit lainnya pada tubuh.

Ia mengatakan, penderita hiperglikemia mampu bertahan hidup selama kadar gula darah di tubuhnya terkendali.

"Kualitas hidup pengidap diabetes mellitus dapat ditingkatkan melalui perawatan jangka panjang dan juga pendekatan secara komprehensif. Diabetes juga sanggup dicegah lebih tinggi dini," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran GEA Medical Endrajaya Tjen menilai kegiatan pemsriksaan kesehatan dinilai penting akibat turut memperkuat upaya Kementerian Aspek Kesehatan (Kemenkes) di meningkatkan kesadaran warga agar tetap memperlihatkan hidup sehat.

Berkaitan dengan pengecekan kebugaran secara mandiri sejak dini, obesitas juga menjadi salah satu hal yang dimaksud harus mendapat perhatian.

Obesitas telah terjadi menjadi permasalahan global yang berdampak pada 2 miliar penduduk dunia dan juga mengancam kondisi tubuh penduduk termasuk pada Indonesia.

Pada 2030, diperkirakan satu dari lima wanita juga satu dari tujuh pria akan hidup dengan obesitas. Dengan kata lain, lebih tinggi dari 1 miliar orang di dalam seluruh dunia akan mengalami obesitas.

Di Indonesia, pada kurun waktu 10 tahun, terjadi peningkatan nomor obesitas yang cukup signifikan dari 10,5 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen tahun 2018.

Obesitas menjadi faktor risiko terjadinya penyakit tidak ada menular seperti diabetes, jantung, kanker, hipertensi, lalu penyakit metabolik maupun nonmetabolik lainnya dan juga berkontribusi pada penyulut kematian akibat penyakit kardiovaskular, diabetes, serta ginjal.

Berdasarkan data Kemenkes, pada 2023 persentase penduduk usia 18 tahun ke berhadapan dengan yang tersebut telah terjadi melakukan deteksi dini obesitas di tempat Indonesia mencapai 48,8 persen atau sekitar 68.161.703 orang.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *