Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Kenali Fase Plateau, Penyebab Berat Badan Stuck ketika Diet juga Cara Mengatasinya
Majalah Dunia Diet & Berita Kesehatan
Berita  

Kenali Fase Plateau, Penyebab Berat Badan Stuck ketika Diet juga Cara Mengatasinya

Kenali Fase Plateau, Penyebab Berat Badan Stuck ketika Diet juga Cara Mengatasinya

Duniadiet.com – JAKARTA – Fase plateau rutin menjadi tantangan di acara diet penurunan berat badan . Kondisi ini terjadi ketika berat badan tidak ada lagi turun, meskipun disiplin menjalankan diet juga olahraga.

Situasi ini kerap memicu frustasi, khususnya bagi mereka yang tersebut merasa berupaya keras untuk diet. Namun, fase plateau adalah hal yang dimaksud wajar kemudian bisa jadi diselesaikan dengan langkah-langkah yang dimaksud tepat.

Apa Itu Fase Plateau?

Fase plateau adalah kondisi dalam mana penurunan berat badan berhenti setelahnya beberapa waktu menjalankan acara diet. Biasanya, pada awal program, berat badan turun dengan cepat akibat tubuh merespons defisit kalori kemudian peningkatan aktivitas fisik.

Namun seiring berjalannya waktu, tubuh beradaptasi lalu mencapai titik stabil yang dimaksud disebut sebagai metabolic set point atau titik setel metabolisme.

Saat mencapai titik ini, tubuh mulai bekerja lebih banyak efisien di membakar kalori. Bahkan, hormon lapar seperti ghrelin dapat meningkat, menyebabkan anda merasa lebih besar banyak lapar. Faktor-faktor seperti berat badan awal, tingkat aktivitas, serta genetika mempengaruhi seberapa cepat anda mengalami fase plateau.

Penyebab Fase Plateau ketika Diet

Ada beberapa alasan utama mengapa berat badan dapat stuck pada waktu diet, diantaranya:

1. Titik Setel Metabolisme

Tubuh mempunyai mekanisme pertahanan untuk menjaga keseimbangan energi. Ketika berat badan turun, tubuh menganggapnya sebagai “ancaman” lalu menurunkan pembakaran kalori untuk mempertahankan energi yang tersisa. Hal ini adalah cara tubuh beradaptasi dengan pembaharuan berat badan.

2. Efisiensi Pembakaran Kalori

Pada awal diet, tubuh membakar kalori lebih besar banyak sebab aktivitas yang dimaksud belum terbiasa dilakukan. Namun, setelahnya beberapa waktu, tubuh menyesuaikan diri dengan pola latihan dan juga makanan, sehingga kalori yang dimaksud dibakar menjadi lebih banyak sedikit. Sebagai contoh, apabila sebelumnya anda membakar 300 kalori di 30 menit treadmill, sekarang ini mungkin saja semata-mata 200 kalori pada durasi yang sama.

3. Kebiasaan Buruk

Konsumsi makanan atau minuman tinggi kalori tanpa disadari, kurang tidur, kemudian stres juga dapat menghambat penurunan berat badan. Faktor-faktor ini mempengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar serta metabolisme tubuh.

Cara Mengatasi Fase Plateau ketika Diet

Menghadapi fase plateau bukanlah berarti anda gagal. Ada beberapa strategi yang mana bisa saja dijalankan untuk melanjutkan penurunan berat badan, antara lain:

1. Evaluasi Kebiasaan

Tinjau kembali pola makan lalu aktivitas fisik anda. Apakah anda masih konsisten mengikuti rencana diet? Terkadang tanpa disadari, anda mulai mengonsumsi makanan di total yang mana lebih besar besar atau kurang aktif.

2. Kurangi Konsumsi Kalori

Jika tubuh sudah ada terbiasa dengan jumlah total kalori tertentu, cobalah untuk menguranginya sedikit lagi. Namun, pastikan asupan anda tetap memperlihatkan pada melawan 1.200 kalori per hari agar tubuh masih mendapatkan energi yang tersebut cukup.

3. Tingkatkan Intensitas Olahraga

Menambah durasi atau intensitas olahraga dapat membantu tubuh membakar lebih lanjut berbagai kalori. Misalnya, apabila sebelumnya anda berolahraga 150 menit seminggu, tingkatkan menjadi 200-300 menit.

4. Konsisten dengan Aktivitas Fisik Harian

Selain olahraga, tingkatkan aktivitas sehari-hari seperti berjalan kaki, naik tangga, atau mengerjakan pekerjaan rumah. Aktivitas ini mungkin saja terlihat kecil, tetapi dapat memberikan dampak besar jikalau diadakan secara konsisten.

5. Kelola Stres

Stres mempengaruhi hormon kortisol yang dimaksud dapat meningkatkan nafsu makan kemudian menyulitkan penurunan berat badan. Meditasi, yoga, atau teknik relaksasi lainnya dapat membantu menjalankan stres.

6. Cukup Tidur

Tidur yang dimaksud cukup sekitar 7-8 jam per di malam hari sangat penting untuk menjaga metabolisme kemudian menurunkan rasa lapar yang berlebihan. Kurang tidur dapat memperlambat pembakaran kalori juga memproduksi anda lebih besar mudah tergoda untuk ngemil.

7. Konsultasi dengan Ahli

Jika fase plateau berlangsung terlalu lama, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat membantu menyesuaikan inisiatif diet lalu olahraga sesuai permintaan tubuh anda.

Itulah ulasan mengenai fase plateau, penyulut berat badan stuck ketika diet kemudian cara mengatasinya. Fase plateau adalah tantangan umum pada perjalanan menurunkan berat badan. Dengan memahami penyulut dan juga cara mengatasinya, anda dapat melanjutkan perjalanan menuju berat badan ideal.

Jangan menyerah, akibat keberhasilan di diet tidak ada hanya saja tentang bilangan bulat dalam timbangan, tetapi juga tentang menjaga kemampuan fisik jangka panjang.

MG/Inda Farahainnisa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *