Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the apt domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Susu Ikan Tak Relevan dengan Pedoman Gizi Seimbang, Ahli Desak Revisi Proyek Makan Gratis
Majalah Dunia Diet & Berita Kesehatan
Berita  

Susu Ikan Tak Relevan dengan Pedoman Gizi Seimbang, Ahli Desak Revisi Proyek Makan Gratis

Susu Ikan Tak Relevan dengan Pedoman Gizi Seimbang, Ahli Desak Revisi Proyek Makan Gratis

Duniadiet.com – JAKARTA – Ahli gizi dr. Tan Shot Yen menyalahkan pemanfaatan susu ikan di inisiatif makan bergizi gratis . Ia mengatakan susu ikan tiada relevan dengan pedoman gizi seimbang yang digunakan telah dilakukan diterapkan pemerintah.

Pasalnya, Indonesia sendiri telah lama lama meninggalkan konsep 4 sehat 5 sempurna. Di mana susu dianggap sebagai pelengkap gizi dari sumber nutrisi lainnya.

Menurut dr. Tan, item susu yang mana diinisiasi sebagai pelengkap gizi dinilai salah kaprah, teristimewa dengan substitusi susu ikan. Ia pun mengomentari fokus pada susu pada inisiatif makan gratis yang dimaksud mengingat Indonesia telah beralih ke pedoman gizi seimbang.

“Mengapa fokusnya hanya sekali susu. Kita itu sudah ada lama meninggalkan (slogan) 4 sehat 5 sempurna. Tidak ada satu jenis makanan serta minuman yang tersebut menyempurnakan gizi seseorang,” kata dr Tan pada waktu di dalam Daerah Perkotaan Tangerang, Rabu (18/9/2024).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesejahteraan (Permenkes) RI Nomor 41 tahun 2014, pemerintah sejatinya sudah mengakui slogan 4 sehat 5 sempurna sudah ada tidaklah relevan dengan perkembangan ilmu gizi ketika ini.

Melalui Permenkes, pedoman gizi seimbang bukan menjadikan susu sebagai keharusan. Melainkan makanan yang dimaksud dikonsumsi sehari-hari harus mengandung zat gizi pada jenis serta porsi yang mana sesuai dengan keperluan setiap orang atau umur.

Di sisi lain, pedoman gizi seimbang berangkat dari prinsip empat pilar yaitu aneka ragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan juga memantau berat badan secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal.

“Slogan (4 sehat 5 sempurna) yang dimaksud telah tidaklah sesuai lagi dengan perkembangan ilmu juga permasalahan gizi dewasa ini. Sehingga perlu diperbarui dengan slogan kemudian visual yang sesuai dengan kondisi ketika ini,” tulis Permenkes 41 tahun 2014.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *