DuniaDiet.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI masih belum memberlakukan pembatasan perjalanan akibat merebaknya kasus Mpox alias cacar monyet di beberapa negara belakangan ini. Namun, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap kasus ini.
Seperti yang diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menetapkan mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern pada tanggal 14 Agustus 2024. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kasus mpox di wilayah Afrika yang menjadi anggota WHO, terutama di Republik Demokratik Kongo, serta penemuan kasus di beberapa negara tetangga dan munculnya varian baru virus mpox.
Di Indonesia sendiri, hingga saat ini telah dilaporkan sebanyak 88 kasus konfirmasi dari tahun 2022 hingga 2024. Kasus terakhir dilaporkan pada tanggal 4 Juni 2024 dan semua kasus tersebut telah dinyatakan sembuh pada tanggal 22 Agustus 2024.
“Maka dari itu, saat ini belum ada pembatasan perjalanan. Namun kita tetap harus waspada. Tidak perlu panik dan menyebarkan narasi bahwa Indonesia sedang tertutup,” ujar Sandiaga dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) secara online pada hari Senin (26/8/2024).
Meskipun demikian, Sandiaga menegaskan bahwa saat ini pemerintah telah kembali memperketat pemantauan kesehatan di perjalanan penerbangan, terutama yang bersifat internasional, untuk mencegah penularan kasus mpox.
“Kita juga memastikan kesehatan warga kita melalui termal scanner dan pemeriksaan fisik saat mereka tiba dari perjalanan penerbangan,” ungkapnya.
Sandiaga juga berharap agar tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat yang harus saling “aware” untuk mencegah penyebaran kasus mpox ini, terutama karena akan banyak event wisata besar yang akan digelar di Indonesia pada bulan September ini.
“Kami berharap agar kita semua dapat menjaganya. Terutama karena akan ada banyak event besar di bulan September ini,” katanya.
“Kami juga berharap agar ini dapat terpantau dengan baik melalui kerja sama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan, dan kami akan terus membantu dalam mensosialisasikan. Namun saat ini, belum ada larangan, kita hanya meningkatkan kewaspadaan,” tambahnya.
