Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the apt domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/duniadiet/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Fakta Bisphenol A pada Galon AMDK untuk Kesehatan, Begini Kata Pakar
Majalah Dunia Diet & Berita Kesehatan

Fakta Bisphenol A pada Galon AMDK untuk Kesehatan, Begini Kata Pakar

Fakta Bisphenol A pada Galon AMDK untuk Kesehatan, Begini Kata Pakar

Duniadiet.com – JAKARTA – Bisphenol A (BPA) galon air minum rutin kali menjadi perbincangan hangat di area kalangan publik Indonesia. Klaim berlebih bahwa BPA dapat bermigrasi dari galon plastik ke pada air kemudian membahayakan kondisi tubuh manusia kerap terdengar di area berbagai media sosial.

Namun, apakah BPA di galon berbahaya? Diketahui, BPA adalah senyawa kimia yang dimaksud banyak digunakan di pembuatan plastik, khususnya di produk-produk berbahan dasar polikarbonat, seperti botol minuman termasuk galon air.

BPA memungkinkan plastik menjadi lebih banyak kuat dan juga transparan. Perlu diingat BPA pada galon belaka digunakan di total yang dimaksud sedikit kemudian di area bawah ambang yang dimaksud ditetapkan BPOM. Jadi bahaya BPA yang tersebut digembar-gemborkan menjadi rancu.

BPA juga dapat ditemukan di berbagai produk-produk plastik sehari-hari lainnya, seperti botol plastik, wadah makanan, kertas print, perangkat otomotif, tutup botol, CD, peralatan elektronik bahkan kemasan makanan kaleng dan juga sediaan medis lalu lain-lain.

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Aspek Kesehatan Kementerian Aspek Kesehatan (Kemenkes) Dokter Ngabila Salama MKM menegaskan, meskipun BPA ditemukan di dalam berbagai berbagai benda, namun masih aman digunakan, termasuk pada galon. Artinya, rakyat tidak ada perlu khawatir akibat meminum air dari galon yang disebutkan tak akan memunculkan gangguan kesehatan.

“BPA aman, selama tidak ada bermigrasi ke manusia di jumlah total tinggi melebihi ambang batas normal,” kata Ngabila yang juga ahli kondisi tubuh masyarakat.

Kepala Inisiatif Studi Kimia Universitas Islam Makassar (UIM) Endah Dwijayanti mengatakan, pemberitaan yang mana mempertanyakan keamanan air minum galon terkait adanya luruhan BPA dari kemasan menyebabkan resah masyarakat. Penelitian terhadap galon air minum di kemasan tak mendeteksi adanya migrasi BPA ke pada air.

“Kami mengoleksi beberapa sampel galon guna ulang dari lima titik di tempat lima kecamatan, lalu kami uji isi BPA-nya. Setelah dianalisis dengan instrumen GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry) hasilnya negatif, menunjukkan tidaklah ada zat BPA yang terdeteksi di air galon,” katanya.

Sementara, Dosen Teknik Kimia UMI Makassar, Gusnawati menjelaskan ada penelitian mirip dengan judul “Analisis Migrasi Cemaran Bisphenol-A (BPA) Kemasan Plastik Polikarbonat (PC) pada hasil air minum di kemasan galon di dalam wilayah Daerah Perkotaan Makassar,” yang telah dilakukan dipublikasikan di tempat Jambura, Journal of Chemistry, Universitas Negeri Gorontalo.

Penelitian ini berfokus pada perbandingan kadar BPA antara merek galon nasional kemudian lokal. Instrumen atau alat ukur penelitian ini menggunakan spektrometer UV-Vis yang tersebut merupakan metode umum untuk melakukan pengujian analisis komposisi zat pada bidang farmasi serta makanan.

“Dalam penelitian ini tak ditemukan BPA pada galon polikarbonat dengan kode No.7 yang mana disimpan, baik di tempat pada maupun pada luar ruangan selama 7 hari. Plastik polikarbonat tak terurai pada suhu normal, sehingga tidaklah ada BPA yang dimaksud terdeteksi berpindah ke permukaan galon atau ke air pada dalamnya,” katanya.

Dokter Gizi Klinis Karin Wiradarma M.Gizi, SpGK mengajukan permohonan rakyat untuk lebih besar kritis kemudian bukan menelan secara utuh informasi yang mana didapat dari satu sumber sehingga harus mencari kebenaran tambahan jauh. “Kita harus berpegang pada ilmu pengetahuan, harus mereview jurnal ilmiah kemudian jangan sampai cuma dengan dari sosmed yang tersebut dengan syarat sumbernya bisa saja dipertanyakan,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *